Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berpidato dalam pertemuan gabungan Kongres di Gedung Capitol AS di Washington, AS, 24 Juli 2024. Reuters/Craig Hudson/Foto Arsip. Hak Lisensi ©Reutes |
Yerusalem - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menegaskan bahwa Israel akan memberikan respons tegas terhadap setiap serangan yang ditujukan kepada negara tersebut. Pernyataan ini disampaikan Netanyahu pada hari Rabu (31/7), menyusul pembunuhan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran dan seorang pemimpin senior Hizbullah di Beirut.
Dalam sebauh laporan Reuters dikatakan bahwa Netanyahu mengklaim bahwa Israel telah melancarkan serangan balasan yang signifikan terhadap proksi Iran, termasuk Hamas dan Hizbullah, dalam beberapa hari terakhir.
Meskipun demikian, ia tidak secara langsung mengonfirmasi pembunuhan Haniyeh, yang telah memicu ancaman balas dendam terhadap Israel dan meningkatkan kekhawatiran bahwa konflik di Gaza berpotensi meluas menjadi perang regional di Timur Tengah.
"Warga Israel, hari-hari penuh tantangan akan segera tiba. Sejak serangan di Beirut, ancaman terus berdatangan dari segala arah. Kami siap menghadapi skenario apa pun dan kami akan bersatu dan bertekad melawan ancaman apa pun. Israel akan menuntut harga yang mahal atas agresi apa pun terhadap kami dari arena mana pun," tegas Netanyahu dalam pernyataan yang disiarkan televisi.
Militer Israel mengumumkan pada Selasa malam bahwa mereka telah membunuh Fuad Shukr, yang disebut sebagai komandan paling senior Hizbullah dan disalahkan atas serangan akhir pekan yang menewaskan belasan anak muda di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel. Shukr merupakan penasihat pemimpin Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah, menurut sumber Hizbullah dan pejabat Israel. Dilaporkan oleh Reuters dikutip dari Info X.
Hizbullah, yang didukung Iran, mengonfirmasi kematian Shukr pada hari Rabu. Beberapa jam sebelumnya, kelompok bersenjata Palestina Hamas mengumumkan bahwa pemimpinnya, Ismail Haniyeh, telah dibunuh di Teheran. Meskipun serangan di Teheran secara luas diasumsikan dilakukan oleh Israel, pemerintah Netanyahu tidak mengklaim bertanggung jawab dan menolak berkomentar mengenai kematian Haniyeh.
Pernyataan Netanyahu ini meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut dan memicu kekhawatiran akan eskalasi konflik. Ancaman balas dendam dari Hamas dan Hizbullah, serta respons tegas yang dijanjikan oleh Israel, membuka peluang konflik yang lebih luas dan berisiko.
©2024 Arsip Info X - [Original] Laporan Reuters