Warga Iran menghadiri prosesi pemakaman pemimpin Hamas yang dibunuh, Ismail Haniyeh di Teheran, Iran, 1 Agustus 2024. Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS Beli Hak Lisensi |
DUBAI - Warga Iran berduka atas kematian pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh pada Kamis (1/8), sehari setelah ia dibunuh di ibu kota Iran dalam serangan yang meningkatkan kekhawatiran akan konflik langsung antara Teheran dan musuh bebuyutannya, Israel.
Siaran langsung televisi pemerintah memperlihatkan Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei memimpin doa di pemakaman Haniyeh di Universitas Teheran, di mana ribuan pelayat berpakaian hitam meneriakkan "Matilah Israel" dan "Matilah Amerika". Jenazahnya akan diterbangkan ke Qatar, tempat Haniyeh biasanya bermarkas, untuk dimakamkan pada hari Jumat (2/8).
"Beristirahatlah dengan tenang, Abu Al-Abed Ismail Haniyeh. Bangsa kita, Iran, Poros Perlawanan, rakyat Anda, para pejuang Anda ... bersatu dalam pilihan perlawanan untuk mengakhiri pendudukan Zionis," kata wakil kepala Hamas di Gaza Khalil Al-Hayya dalam pidato yang disiarkan televisi di Universitas Teheran.
Warga Iran menghadiri prosesi pemakaman pemimpin Hamas yang dibunuh, Ismail Haniyeh di Teheran, Iran, 1 Agustus 2024. Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS Beli Hak Lisensi |
Poros Perlawanan, aliansi yang dibangun selama empat dekade dengan dukungan Iran untuk melawan pengaruh Israel dan AS di Timur Tengah, kini semakin solid dalam menghadapi kematian Haniyeh. Iran dan kelompok militan Islam Palestina menuduh Israel melakukan serangan yang menewaskan Haniyeh beberapa jam setelah ia menghadiri pelantikan presiden baru Iran di Teheran pada hari Rabu.
Meskipun pejabat Israel belum mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut, ancaman balas dendam terhadap Israel semakin menggema di Timur Tengah, menambah kekhawatiran bahwa konflik Israel-Hamas di Gaza berubah menjadi perang habis-habisan.
Warga Iran menghadiri prosesi pemakaman pemimpin Hamas yang dibunuh, Ismail Haniyeh di Teheran, Iran, 1 Agustus 2024. Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS Beli Hak Lisensi |
Dampak yang Besar
Dalam sebeuah laporan oleh Reuters dikatakan bahwa, Sayap bersenjata Hamas mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pembunuhan Haniyeh akan "membawa pertempuran ke dimensi baru dan memiliki dampak besar". Berjanji untuk membalas, Iran mengumumkan tiga hari berkabung nasional pada hari Rabu dan mengatakan AS bertanggung jawab atas dukungannya terhadap Israel.
"Semua lini perlawanan akan membalas dendam atas darah Haniyeh," kata Ali Akbar Ahmadian, sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, kepada kantor berita semi-resmi Iran, Mehr.
Warga Iran menghadiri prosesi pemakaman pemimpin Hamas yang dibunuh, Ismail Haniyeh di Teheran, Iran, 1 Agustus 2024. Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS Beli Hak Lisensi |
Poros mencakup Hamas, kelompok Palestina yang memicu perang di Gaza dengan menyerang Israel pada 7 Oktober, gerakan Hizbullah di Lebanon, gerakan Houthi di Yaman dan berbagai kelompok bersenjata Syiah di Irak dan Suriah. Kawasan ini menghadapi risiko konflik yang meluas antara Israel, Iran dan proksinya setelah pembunuhan Haniyeh dan terbunuhnya komandan senior Hizbullah pada hari Selasa dalam serangan Israel di pinggiran ibu kota Lebanon, Beirut.
Pada tanggal 13 April, Iran meluncurkan serangkaian rudal dan pesawat tak berawak ke Israel dalam apa yang dikatakannya sebagai balasan atas dugaan serangan mematikan Israel di kompleks kedutaannya di Damaskus pada tanggal 1 April, tetapi hampir semuanya ditembak jatuh.
Warga Iran menghadiri prosesi pemakaman pemimpin Hamas yang dibunuh, Ismail Haniyeh di Teheran, Iran, 1 Agustus 2024. Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS Beli Hak Lisensi |
"Kami ingin membalas dendam karena Israel telah membunuh Haniyeh, yang merupakan tamu kami," kata seorang wanita Iran, yang menghadiri rapat umum setelah upacara di Universitas Teheran, kepada TV pemerintah.
Kematian Haniyeh telah mengguncang Timur Tengah, dan ancaman balas dendam yang semakin keras dari Iran dan sekutunya semakin meningkatkan ketegangan di wilayah yang sudah rapuh.
©2024 Arsip Info X - [Original] Laporan Reuters dan Osint Investigation