Info X - Penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal medis The Lancet mengungkapkan bahwa masa transisi dari remaja menuju dewasa berlangsung jauh lebih lama dari yang selama ini diyakini. Studi ini menyoroti bahwa perkembangan otak, khususnya pada area yang berkaitan dengan pengambilan keputusan, regulasi emosi, dan kontrol diri, belum sepenuhnya selesai di usia 18 hingga 21 tahun. Proses perkembangan tersebut ternyata bisa berlanjut hingga usia 30 tahun.
Secara sosial, banyak individu muda juga mengalami keterlambatan dalam memasuki peran-peran khas orang dewasa seperti memiliki pekerjaan tetap, menikah, atau mandiri secara ekonomi. Hal ini disebabkan oleh tantangan ekonomi serta pendidikan yang lebih panjang, yang membuat fase ketergantungan terhadap orang tua atau lingkungan berlangsung lebih lama.
Akibatnya, batas usia remaja yang sebelumnya didefinisikan berkisar antara 10 hingga 19 tahun kini disarankan untuk diperpanjang hingga usia 24 tahun. Bahkan, dua peneliti dari University of Cambridge, Sarah-Jayne Blakemore dan Peter Jones, menyatakan bahwa transisi sebenarnya menuju kedewasaan baru dimulai pada usia 30 hingga 34 tahun.
Temuan ini membawa pesan penting bahwa belum stabil secara emosional dan sosial di usia 20-an bukanlah kegagalan, melainkan bagian normal dari perkembangan manusia. Studi ini membuka pemahaman baru tentang bagaimana masyarakat dan institusi perlu menyesuaikan dukungan dan ekspektasi terhadap generasi muda dalam menjalani proses pendewasaan.
Tim Investigasi Info X Jurnalisme data melaporkan;(*)